![]() |
Satuan Lalu Lintas Polresta Sidoarjo mencatat lebih dari 1.000 pelanggaran lalu lintas. |
Sidoarjo, – Memasuki hari ketiga pelaksanaan Operasi Patuh 2025, Satuan Lalu Lintas Polresta Sidoarjo mencatat lebih dari 1.000 pelanggaran lalu lintas. Aksi unik sekaligus nekat dilakukan sebagian pengendara roda dua yang berusaha menghindari razia petugas dengan cara bersembunyi di antara kendaraan roda empat yang melintas.
Pantauan di lapangan, salah satu titik dengan arus lalu lintas padat terjadi di kawasan Bundaran Taman Pinang Indah, Sidoarjo. Di lokasi ini, sejumlah pengendara roda dua terlihat mencoba “main petak umpet” dari polisi lalu lintas dengan cara masuk ke sela-sela kendaraan roda empat agar luput dari pemantauan.
Namun, upaya tersebut gagal. Petugas yang jeli langsung menghentikan kendaraan-kendaraan yang mencurigakan, lalu menindak para pengendara yang secara kasat mata melanggar aturan, seperti tidak memakai helm, berboncengan lebih dari dua orang, atau tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Untuk Operasi Patuh ini sudah kami laksanakan selama tiga hari. Jumlah pelanggaran sudah lebih dari seribu, didominasi pengendara roda dua. Jenis pelanggarannya pun beragam, mulai tidak pakai helm, SIM tidak ada, hingga nopol mati,” jelas AKP Ali Mubarok, Kanit Patroli Satlantas Polresta Sidoarjo, Rabu (16/7/2025).
Seluruh pelanggar dikenai tindakan berupa tilang dan diarahkan mengikuti proses persidangan di pengadilan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Sementara itu, sejumlah pengendara berdalih tengah terburu-buru atau tidak memiliki pilihan transportasi lain.
“Pulang dari les, Pak. Gak punya SIM, gak ada yang jemput,” ujar Zaki, salah satu pelanggar yang kedapatan tidak memiliki SIM.
Pihak kepolisian menegaskan, Operasi Patuh akan terus berlangsung hingga batas waktu yang ditentukan. Tujuannya bukan semata-mata penindakan, namun lebih pada peningkatan kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas demi keselamatan bersama di jalan raya.