SIDOARJO, (lampukuning.com) - Penyelenggaraan Job Matching Bursa Kerja Khusus (BKK) terbukti mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo terutama para lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Hal ini dikatakan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali saat membuka Job Matching BKK di SMK Krian 1 Kabupaten Sidoarjo, Senin (15/5). Menurut bupati, angka pengangguran di Sidoarjo berdasarkan klarifikasi lulusan SMK pada tahun 2021 mencapai 15 persen. Namun angka pengangguran tersebut terus turun, seiring diadakan Job Matching BKK.
Setahun kemudian pada 2022, angka pengangguran lulusan SMK turun tinggal 10,68 persen. Angka tersebut terus turun tinggal 5,72 persen di tahun 2023.
"Angka 5,72 persen itupun sebenarnya dikarenakan ada lulusan perempuan yang menikah, wirausaha atau melanjutkan kuliah," kata Ahmad Muhdlor.
Muhdlor menambahkan, Job Matching BKK sengaja diperuntukkan lulusan SMK karena relatif lebih siap masuk bursa kerja. Job Matching BKK sudah diadakan sejak tiga tahun terakhir. Tahun 2023 ini ada tiga even Job Matching BKK dan juga akan ditutup dengan job fair untuk umum.
"Ini untuk menepati janji yaitu 100 ribu lapangan kerja yang sudah tercantum dalam RPJMD tahun 2021-2026," kata Muhdlor.
Selain melakukan job matching, Pemkab Sidoarjo juga berusaha mendorong SMK mewadahi para lulusannya yang ingin berwirausaha. Hal itu, kata Muhdlor, bisa dikolaborasikan dengan 20 ribu UMKM yang ada di wilayah Sidoarjo.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Krian 1 Sidoarjo Dhini Mekarsari mengatakan, job matching ini diikuti 58 industri yang membuka 58 lowongan kerja. Puluhan lowongan tersebut akan membutuhkan 448 tenaga kerja baru.
Tahun 2023 ini SMK Krian 1 Sidoarjo meluluskan 647 siswa. Namun saat acara pelepasan atau wisuda, banyak siswa tidak bisa datang dikarenakan sudah diterima bekerja.
"Saya sangat berterima kasih pada Bapak Bupati dan Ibu Kadisnaker yang telah memfasilitasi kegiatan job matching tahun 2023, juga pada Bapak dan HRD perusahaan yang berpartisipasi," kata Dhini.
Dhini berharap kegiatan job matching akan terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang. Hal ini demi untuk mengurangi angka pengangguran terutama lulusan SMK.(Lk3)