Sidoarjo – Kondisi kesehatan Syaiful Rosi Abdillah, santri korban selamat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kini berangsur membaik. Santri kelas 3 SMP tersebut sebelumnya harus menjalani amputasi kaki kanan setelah tertimpa reruntuhan bangunan saat peristiwa tragis itu terjadi.
Usai menjalani perawatan intensif di RSUD Notopuro Sidoarjo, Rosi kini dirawat jalan di rumahnya di kawasan Sumokali, Candi, Sidoarjo. Dalam masa pemulihan ini, ia masih mendapatkan pengawasan kesehatan dari tim Dokkes Polresta Sidoarjo.
“Alhamdulillah, sekarang sudah membaik, cuma masih terasa nyeri saja,” ujar Rosi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (11/10/2025).
Meski kehilangan bagian bawah kaki kanannya, semangat Rosi untuk terus menimba ilmu tak surut. Ia mengaku masih ingin kembali mondok dan melanjutkan pendidikan di Ponpes Al Khoziny, tempat ia selama ini menuntut ilmu agama.
"Saya ingin mondok lagi di sana, kalau ditempat lain takut dibully, kalau disana teman-teman saya banyak," ungkap Rosi.
Rosi juga berharap bisa segera mendapatkan bantuan kaki palsu agar dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
Sementara itu, ayah Rosi, Idrus, mengaku ikhlas atas musibah yang menimpa anaknya dan tidak akan menuntut pihak pengasuh atau pengurus pondok pesantren. Ia hanya berharap pemerintah tetap memperhatikan kondisi anaknya serta membantu proses pemulihan pascakecelakaan.
“Saya hanya ingin pemerintah memperhatikan anak saya yang jadi korban,” kata Idrus.
Untuk memastikan kondisi kesehatannya, Rosi dijadwalkan rutin menjalani kontrol ke RSUD Notopuro Sidoarjo seminggu sekali. Setiap pemeriksaan, ia difasilitasi mobil ambulans dari Polresta Sidoarjo dengan pendampingan langsung dari tim medis Dokkes Polresta
Tags
Peristiwa
