Sidoarjo – Menjelang Hari Raya Iduladha, sekitar 160 jagal (juru sembelih) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, diberi pelatihan penyembelihan hewan kurban yang sesuai dengan kaidah syariat Islam. Kegiatan ini digelar oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Sidoarjo bekerja sama dengan BAZNAS setempat, bertempat di Masjid Nurul Anwar, Perum BCF Sidoarjo.
Para peserta dibekali pemahaman mendalam terkait teknik penyembelihan hewan kurban dan unggas, agar proses pemotongan berlangsung secara halal dan sesuai ajaran agama. Tak hanya teknik sembelih, para jagal juga diajarkan cara menenangkan dan merobohkan sapi sebelum disembelih, agar tidak menimbulkan stres pada hewan dan menjaga kualitas daging.
Ketua DMI Kabupaten Sidoarjo, Imam Mukozali, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan agar penyembelihan hewan kurban, khususnya sapi dan unggas, dapat dilakukan secara benar, baik dari segi teknis maupun syariat.
"Baik ayam atau unggas, kambing atau sapi karena ini yang diutamakan," ujar Imam Mukozali.
Menurut Imam Mukozali, dalam pelatihan ini, para jagal diberi pelatihan tentang materi fiqih penyembelihan hewan secara baik dan benar, terutama pada hewan Kurban. Dan juga diberikan praktek secara langsung tentang penyembelihan hewan kurban.
Sementara Ketua DPD Juru Sembeli Halal (Juleha) Sidoarjo, Riza Isra Fitranda, menyebut syarat sah penyembelihan yang syar’i itu harus mencakup terputusnya saluran pernapasan, saluran makanan, dan pembuluh darah utama. Sementara kendala di lapangan sering terjadi saat melakukan penyembelihan pada hewan kurban jenis sapi, saat melakukan perebahan atau merobohkan sapi sebelum dilakukan penyembelihan.
“Yang paling sulit itu adalah sapi, jadi kami punya 4 teknik perebahan sapi yang dilegalkan oleh Majelis Ulama Indonesia, yaitu metode Burly, Ropsqueeze, Tali Cinta, dan Staning," ujarnya.
Pelatihan ini juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas daging kurban. Salah satunya adalah dengan tidak memberikan makan kepada hewan kurban selama 12 jam sebelum disembelih, menempatkan hewan di tempat yang teduh, serta menghindari kondisi yang bisa membuat hewan stres. Pasalnya, hewan yang stres saat disembelih akan mengeluarkan darah yang tidak sempurna, menyebabkan kualitas daging menurun.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para juru sembelih mampu melaksanakan tugasnya sesuai standar kesehatan, etika, dan syariat Islam, sehingga daging kurban yang dihasilkan benar-benar halal dan baik untuk dikonsumsi masyarakat.
Tags
Agama-Budaya