Jembatan Ambruk, Akses Warga Candi Terhambat


SIDOARJO - Jembatan penghubung antar dua desa di Kecamatan Candi ambruk. Akibatnya, kendaraan yang hendak melintas dari arah Desa Kalipecabean menuju Desa Kedungpeluk begitupun sebaliknya terputus, Selasa, (16/7).


Jembatan yang ambruk tersebut berada di Desa Kedungpeluk, Candi. Ambruknya jembatan penghubung itu terjadi sekitar pukul 12.00. Sebelum ambruk, ada dump truk bermuatan pasir dan batu (sirtu) yang melintas. Terlebih, kondisi jembatan sebelumnya sudah retak dan melengkung.


Berdasarkan pantauan di lokasi, untuk sementara kendaraan roda empat tidak bisa melintasi ke arah Kedungpeluk maupun sebaliknya. Namun, untuk kendaraan roda dua masih bisa melintasi jalan setapak DAM Kedungpeluk dengan cara bergantian.


Terlihat para petani tambak mengangkut hasil panen ikan maupun udangnya  menggunakan pikap, lalu dipindahkan ke troli dan diangkut melalui jalan setapak DAM Kedungpeluk.


Warga Desa Kedungpeluk Sukarsih mengatakan, sebelumnya warga sudah mengetahui bahwa jembatan tersebut sudah retak di pinggir dan melengkung di bagian tengah.


Menurut perempuan 53 tahun itu, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya warga dan para petani tambak dari Desa Kedungpeluk menuju Desa Kalipecabean atau ke Sidoarjo Kota.


"Tidak ada akses lagi, ini satu-satunya. Ada jembatan tapi muter jauh ke arah selatan, arah Tanggulangin," ungkapnya.


Detik-detik ambrolnya jembatan, awalnya dump truk bermuatan sirtu melintasi jembatan dari arah barat ke timur, arah Desa Kedungpeluk. Saat itu ada mobil warna silver yang berada di belakangnya.


Sesampainya di tengah jembatan saat truk melintas, jembatan tersebut sudah bunyi. Ironisnya, saat truk sudah melintas, jembatan tiba-tiba ambrol.


"Sudah bunyi 'kretek' saat truk lewat tengah itu. Alhamdulillah mobil pribadi di belakang truk bisa berhenti mendadak, sudah masuk ban depannya. Sama warga dibantu didorong ke belakang," paparnya.


Beruntungnya, mobil warna silver itu tidak terperosok ke sungai dan berhasil dievakuasi oleh warga. Selain itu, bagian tengah jembatan tersebut sudah melengkung sejak seminggu yang lalu.


Berdasar informasi dari warga, bahwa beberapa hari ke belakang, jembatan tersebut kerap dilewati oleh dump truk karena ada pengurukan di Desa Kedungpeluk sebelah timur dan usia jembatan tersebut kondisinya sudah tua.


Kepala Desa (Kades) Kedung Peluk Muhammad Madenan mengungkap, bahwa sebelumnya jembatan tersebut sudah ada tanda-tanda mau ambruk sejak lima tahun yang lalu.


"Sudah lama kami usulkan ke kecamatan, sudah ada lima tahunan. Kabarnya tahun ini sudah dianggarkan mau dikerjakan untuk perbaikan," paparnya.


Belum juga digarap, akhirnya jembatan tersebut ambrol dan beruntungnya tak menelan korban. Menurut kades, jembatan tersebut sudah rerak di bagian bibir jembatan sebelah timur dan barat.


"Sebelumnya saya sudah koordinasi dengan pak camat. Bagian tengah jembatan sudah cekung. Jembatan ini akses satu-satunya warga," urainya.


Diketahui, jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1980, jembatan yang letaknya berada di sebelah selatan DAM Desa Kedungpeluk itu mempunyai panjang 21 meter dan lebar 8 meter.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال