 |
| Polisi berjaga di luar Museum Louvre di Kota Paris, setelah mendapat ancaman bom. (Foto : istimewa) |
Paris, Lampukuning.com - Pemerintah Prancis telah berkomitmen untuk menindak para pelaku di balik rangkaian ancaman bom palsu yang telah menyebabkan kekacauan di bandara dan lokasi wisata negara itu pada hari Rabu, 18 Oktober 2023.
Menteri Kehakiman Prancis, Eric Dupond-Morett, telah berjanji untuk menindak para penebar ancaman bom, yang ia sebut sebagai pelawak, dan akan menjatuhkan hukuman kepada mereka.
Serangkaian ancaman serangan bom yang dikirim melalui email telah memicu evakuasi di sejumlah bandara, termasuk di Lille, Lyon, Nantes, Nice, Toulouse, dan Beauvais dekat Paris. Dampaknya melibatkan penundaan keberangkatan pesawat selama berjam-jam dan pemeriksaan ketat terhadap bagasi penumpang.
Situasi di semua bandara telah kembali normal pada Rabu sore.
Tidak hanya di bandara, tetapi juga di Istana Versailles, sebuah objek wisata utama di luar Kota Paris, pengunjungnya dievakuasi untuk ketiga kalinya sejak Sabtu pekan lalu, agar tim penjinak bom bisa memeriksa lokasi tersebut.
"Mereka akan ditemukan, mereka akan dihukum, dan orang tua mereka akan diminta untuk mengganti kerugian yang telah mereka timbulkan, jika mereka masih di bawah umur," kata Eric Dupond-Morett.
Prancis telah meningkatkan kewaspadaan setelah serangan mendadak yang dilakukan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, dan insiden penusukan seorang guru di sebuah sekolah di Kota Arras di wilayah utara pada hari Jumat sebelumnya oleh seorang pria yang mengaku setia kepada kelompok ISIS.
Sebagai respons terhadap ancaman bom, sekolah tersebut dievakuasi pada hari Senin lalu, bersamaan dengan diadakannya penghormatan selama satu menit untuk mengenang guru yang tewas. Pengunjung dan petugas di Museum Louvre juga dievakuasi pada hari Sabtu sebelumnya karena ancaman bom.(red)
