Sidoarjo, Lampukuning.com - Setelah sempat diindikasi sebagai korban pembunuhan, polisi akhirnya menyatakan mayat pria yang ditemukan di tepi jalan tol Surabaya - Mojokerto (Sumo) bersimbah darah Jumat lalu sebagai korban tabrak lari. Pernyataan ini berdasar hasil olah TKP, pemeriksaan tim forensik dan rekaman kamera CCTV jalan tol Sumo yang merekam korban saat berjalan di badan jalan tol.
Dari video rekaman CCTV milik pengelola jalan tol Sumo, tampak kondisi korban saat berjalan di badan jalan tol sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di tepi jalan tol Sumo Km 745, Jumat (23/06/23) pekan lalu. Korban yang teridentifikasi bernama M Wafi 48 tahun, warga Desa Tambelangan Sampang, Madura ini awalnya diindikasi merupakan korban pembunuhan karena di temukan sejumlah luka ada yang mirip luka bacok di kepala dan berisimbah darah di tepi jalan tol Sumo.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menyatakan, korban yang ditemukan tewas di KM 745 dinyatakan sebagai korban tabrak lari. Lantaran sebelum ditemukan tergeletak bersimbah darah di tepi jalan tol Sumo oleh pemakai jalan tol, korban masih tampak berjalan kaki di tengah badan jalan tol. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan tim forensik rumah sakit Bhayangkara Porong yang diperkuat dengan rekaman kamera CCTV, menyatakan mayat tersebut adalah murni korban kecelakaan lalu lintas.
"Bisa di simpulkan jika korban adalah korban kecelakaan lalu lintas, bukan korban pembunuhan. Dari hasil olah TKP, hasil outopsi dan rekaman CCTV, itu real korban laka lantas," ujarnya, Senin (26/06/23).
Kusumo mengatakan, jika korban ini merupakan korban tabrak lari. Korban yang berprofesi sebagai pemulung dan kos di kawasan Bungurasih Waru, Sidoarjo ini terlihat mengalami depresi, sehingga tidak fokus berjalan di tengah badan jalan tol, yang merupakan area terlarang untuk pejalan kaki, hingga sebelum akhirnya tertabrak pemakai jalan tol.
"Untuk tidak lanjutnya, unit Laka Lantas Satlantas Polresta Sidoarjo yang akan menangani kasus tersebut," terang Kusumo.
Tags
Hukum - Politik
