Melalui tim satgas penanganan hewan kurban, petugas mulai keliling sidak melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah sentra penjualan hewan kurban, untuk memastikan hewan kerban yang akan digunakan pada hari raya kurban 2 pekan mendatang terbebas dari LSD.
Kabid Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Sidoarjo, drh. Tonny mengatakan, untuk Sidoarjo sudah ada kasus LSD. Jumlahnya mencapai sekitar 250 ekor.
"Dari update terbaru, di Sidoarjo ada sebanyak 250 ekor sapi yang terserang LSD," ujar Tonny saat sidak hewan kurban, Jumat (16/06/23).
Meski bukan jenis penyakit yang mematikan seperti penyakit mulut dan kuku, namun penyebaran virus LSD ini juga perlu diwaspadai. Petugas melarang pedagang menjual sapi kurban yang terserang virus LSD, untuk kategori sedang hingga berat.
Kalau yang ringan, itu sah untuk dipotong. Tapi kalau sedang dan berat, itu tidak sah untuk dipotong," terangnya.
Selain memeriksa kesehatan sapi kurban yang dijual, dalam sidak ke sejumlah sentra penjualan hewan kurban, tim satgas penanganan hewan kurban juga memberikan suplemen vitamin kepada sejumlah ekor sapi yang diindikasi lemah dan berpotensi terserang virus LSD.(Lk2)
