![]() |
BMKG Juanda |
Sidoarjo (Lampukuning.com) - Fenomena suhu dingin terjadi beberapa hari terakhir ini di hampir seluruh kota maupun kabupaten di Propinsi Jawa Timur (Jatim). Badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) Juanda Jatim menyebut, kondisi suhu lebih dingin ini dipengaruhi oleh faktor angin
Monsun Australia yang membawa massa udara dingin dan kering ke wilayah Indonesia.
Di beberapa kota besar seperti Surabaya dan wilayah lainnya di Jatim terasa lebih dingin dibandingkan suhu di kondisi normal. Adanya fenomena suhu dingin ini dinilai BMKG Juanda sebagai fenomena yang wajar. Menurut BMKG, kondisi suhu dingin ini terjadi di awal musim kemarau, berkisar di bulan Juli hingga September.
"Memang beberapa hari terakhir ini kita merasakan suhu lebih dingin dibanding hari biasanya," ujar Ahmad Rofiul Huda, prakirawan BMKG juanda, Selasa (26/7/2022).
Sementara faktor terjadinya fenomena suhu dingin ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama karena angin monsun Australia yang membawa massa udara dingin dan kering ke wilayah Indonesia dan kedua karena tidak adanya tutupan awan di langit, sehingga energi yang dipancarkan bumi akan lepas ke angkasa tanpa dipantulkan kembali ke bumi oleh awan.
"Sehingga suhu udara akan terasa lebih dingin," ujarnya.
Berdasarkan pantauan BMKG Juanda, fenomena suhu dingin ini terjadi di seluruh daerah di wilayah Jatim suhu terasa paling dingin terutama di daerah dataran tinggi atau pegunungan, dengan suhu mencapai 12 hingga 14 derajat celcius.
Sementara terkait fenomena suhu dingin yang terjadi di Jatim dalam beberapa hari terakhir ini, BMKG Juanda mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga suhu tubuh agar tetap hangat, memakai jaket saat keluar, serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang bervitamin bagi tubuh.(sum)
Tags
Peristiwa