Sidoarjo – Dalam operasi besar-besaran menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Polresta Sidoarjo berhasil mengungkap 185 kasus kejahatan dan menangkap 197 tersangka selama 12 hari Operasi Pekat (26 Februari – 9 Maret 2025). Operasi ini menargetkan berbagai bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat, mulai dari judi, premanisme, prostitusi, narkoba, hingga peredaran minuman keras (miras) ilegal.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama bulan suci. “Kami fokus pada kejahatan yang kerap menjadi pemicu gangguan keamanan, seperti judi, premanisme, dan peredaran miras ilegal,” ujar Tobing dalam konferensi pers, Rabu (12/3/2025).
Dari total 197 tersangka, mayoritas berasal dari kasus peredaran miras ilegal dengan 84 orang ditangkap. Selain itu, ada 57 tersangka premanisme, 24 tersangka judi online, 18 tersangka judi konvensional, 10 tersangka narkoba, tiga tersangka prostitusi, dan satu tersangka terkait bahan peledak ilegal.
Selain menangkap para pelaku, polisi juga menyita berbagai barang bukti, di antaranya 3.109 botol atau 2.472 liter miras ilegal, 48,76 gram sabu-sabu, 4.726 butir pil LL, uang tunai Rp2,35 juta yang diduga hasil perjudian dan alat perjudian seperti kartu remi dan perlengkapan biliar.
Para tersangka akan dikenakan berbagai pasal sesuai dengan jenis kejahatan yang dilakukan. Untuk judi online, mereka dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sedangkan pelaku judi konvensional dijerat dengan pasal dalam KUHP. Sementara itu, tersangka kepemilikan bahan peledak ilegal akan diproses berdasarkan Undang-Undang Darurat.
“Kami akan terus menindak tegas para pelaku kejahatan yang mengganggu ketertiban masyarakat. Ke depan, pengawasan terhadap aktivitas ilegal ini akan semakin diperketat,” tambah Tobing.
Dengan keberhasilan operasi ini, Polresta Sidoarjo berharap masyarakat dapat menjalani bulan Ramadan dengan aman dan nyaman, bebas dari gangguan kriminalitas.