Demo Warga Pagerwojo Bubar Setelah Pengasuh Ponpes Al-Mahdiy Ditetapkan Tersangka Pencabulan Santriwati


Sidoarjo - Puluhan warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, yang mulanya berniat menggelar aksi unjuk rasa di depan Ponpes Al-Mahdiy membubarkan diri dengan lega setelah mendapat kabar bahwa pengasuh ponpes tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan santriwati.


Kemarahan warga Desa Pagerwojo memuncak setelah munculnya dugaan pencabulan santriwati oleh pengasuh Ponpes Al-Mahdiy. Pada Jumat (21/6), mediasi di Balai Desa Pagerwojo buntu karena ketidakhadiran pengasuh ponpes. Kemarahan warga semakin memuncak ketika pada Sabtu (22/6), pihak ponpes mencabut spanduk tuntutan warga tanpa sepengetahuan mereka.


Merespon situasi ini, warga Desa Pagerwojo berencana menggelar aksi demo di depan ponpes pada Selasa (25/6). Namun, rencana tersebut dibatalkan setelah mereka mendapat kabar bahwa pengasuh ponpes telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Sidoarjo.


Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Agus Sobarnapraja, menegaskan penetapan tersangka pengasuh ponpes tersebut. Penetapan ini dilakukan setelah melalui proses pemeriksaan dan penyelidikan yang cermat, dengan 5 saksi, termasuk korban, telah diperiksa.


"Sudah kami tetapkan tersangka," kata Agus kepada wartawan, Selasa (25/6).


Dalam kasus ini, Satreskrim telah memeriksa 5 orang saksi dan terlapor. Selain itu, pihak Satreskrim juga telah memeriksa saksi ahli untuk memperkuat alat bukti.


Sementara itu, Bramanda Pratama Putra, salah satu warga Desa Pagerwojo, mengungkapkan rasa lega dan harapannya agar kasus ini diproses secara hukum seadil-adilnya. Ia bahkan menyerukan agar ponpes tersebut ditutup.


"Kalau perlu Ponpes di desa kami ini alangkah baiknya ditutup," kata Bramanda.


Sebelumnya, sejumlah warga di Desa Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur menggelar aksi demo di depan ponpes Al-Mahdiy pada Kamis (20/6/2024) sore. Mereka menuntut penutupan ponpes tersebut karena diduga melakukan tindak asusila terhadap para santriwati.


Aksi demo ini diwarnai dengan pemasangan banner dan poster berisi kecaman terhadap pengurus ponpes. Warga kesal karena mendapatkan laporan adanya dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh pengasuh ponpes terhadap para santriwatinya.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال