Sidoarjo - Pada awal hingga pertengahan bulan Ramadan, angka pelanggaran lalu lintas di Sidoarjo, khususnya pelanggaran oleh kendaraan bermotor roda dua, mengalami lonjakan signifikan. Tercatat, 326 unit motor diamankan polisi karena berbagai pelanggaran, dengan mayoritas kasus adalah aksi balap liar di sejumlah titik di kawasan Kota Sidoarjo.
Meskipun pemilik kendaraan diberikan kesempatan untuk mengambilnya, masih banyak yang belum menunjukkan batang hidungnya. Hal ini membuat ratusan motor teronggok di depan gedung Mapolresta Sidoarjo. Selain mengamankan motor, polisi juga menyita 2 unit mobil yang digunakan untuk mengangkut motor balap liar.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing menegaskan, pemilik kendaraan yang ingin mengambil motornya harus melengkapi kelengkapan kendaraan dan menunjukkan surat kepemilikan yang sah. Serta mengembalikan kendaraan yang kondisinya protolan kembali ke bentuk setandar.
"Kalau memang sudah dilengkapi kendaraannya dan surat-suratnya dibawa kesini nanti bisa diambil," ujarnya, Rabu (27/03/24).
Melihat banyaknya kendaraan yang tak kunjung diambil, kata Tobing, polisi akan melakukan verifikasi status dan dokumen kendaraan. Hal ini dilakukan karena tak menutup kemungkinan beberapa motor tersebut hasil curian.
"Kalau memang tidak bisa menunjukan bukti surat-surat kepemilikan, tentunya ini nanti akan kita dalami dari mana kendaraan ini berasal," terangnya.
Upaya penindakan tegas dari pihak kepolisian kepada aksi balap liar ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan menciptakan suasana Ramadan yang aman dan kondusif.
