![]() |
Polisi memutar balik truk pengangkut sapi yang akan keluar Kota Sidoarjo |
Sidoarjo (Lampukuning.com) - Sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang positif terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), tim gabungan Satgas Pangan Sidoarjo yang terdiri dari Dinas Pangan Pertanian dan Polresta Sidoarjo kini mengoptimalkan antisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak.
Diantaranya dengan melakukan penyekatan angkutan ternak dibatas kota. Seluruh angkutan ternak yang mengangkut ternak dari Sidoarjo untuk dibawa keluar kota, akan diputar balik dan dikembalikan ke tempat asal di Sidoarjo.
"Mau kirim ke Mojokerto, tapi disuruh balik oleh petugas," ujar Junaidi, pengemudi angkutan ternak.
Kondisi serupa juga diberlakukan bagi angkutan ternak yang membawa hewan ternak khususnya jenis sapi dari luarkota menuju Sidoarjo, juga akan dikembalikan ke daerah asal.
![]() |
Kapolresta Sidoarjo menanyakan tujuan supir angkutan ternak |
Sementara menurut Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo wahyu Bintoro, penyekatan ini sengaja dilakukan, sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus PMK yang menyerang hewan ternak, jenis sapi, kambing, kerbau, kuda dan babi.
"Kita gelar penyekatan di batas kota ini untuk mengatisipasi adanya pengiriman sapi keluar Sidoarjo," ujar Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.
Sejak pemerintah menyatakan Kota Sidoarjo sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang terserang PMk aktifitas pengawasan dan pemantauan peredaran dan pemotongan hewan ternak, khususnya jenis sapi terus ditingkatkan. Penyekatan ini dilakukan seiring adanya instruksi dari Pemkab Sidoarjo yang melarang pengiriman hewan ternak keluar daerah.
Selain melakukan penyekatan angkutan ternak, tim gabungan TNI Polri dan Dinas Pangan Pertanian setiap hari juga melakukan sweeping terhadap sapi potong yang akan dipotong di rumah pemotongan hewan.(sum)