Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadhan, Warga Binaan Rutan Surabaya, Aktif Jalani Tadarus

Warga binaan melakukan ibadah ramadan


Sidoarjo (Lampukuning.com) - Meski berada di balik tembok penjara untuk menjalankan masa hukuman dan pembinaan. Namun para warga binaan di Rutan Klas II A Surabaya di Porong tetap dapat mengisi bulan Ramadhan. Dengan berbagai kegiatan ibadah, seperti orang pada umumnya. 


Selama bulan Ramadhan ini, pihak Rutan perempuan  menyelenggarakan kegiatan pembinaan rokhani dan kemandirian. Untuk kegiatan rohkani meliputi  salat Tarawih, tadarus, khataman quran, serta latihan rebana bagi warga binaan yang beragama Islam. 


"Tujuannya untuk meningkatkan akhlak keimanan dan ketakwaan para binaan," kata Siti Viona Aidilla Kasubsi pelayanan tahanan di Rutan Perempuan Klas II A Surabaya di Porong, Rabu (13/4/2022). 


Viona menjelaskan, melalui kegiatan pembinaan rokhani  diharapkan para warga binaan tetap bisa menikmati suasana Ramadhan. Dengan harapan iman para warga binaan khususnya yang beragama Islam lebih bertambah. 


"Dengan tambahan kegiatan seperti ini semoga lebih memaknai di bulan Ramadhan ini. Meski mereka di dalam Rutan, mereka bisa merasakan bahwa kegiatan tersebut seolah-olah diluar Rutan," jelas Viona. 


Viona menambahkan, untuk kegiatan tadarus dengan sistem bergantian setiap blok, bahkan ada dua blok yang sudah khatam. Sementara itu untuk kajian khadis saat ini sudah bisa mandiri sendiri pelaksanaan di bagi per blok, awalnya dilatih oleh Ibu Karutan. 


"Dengan kegiatan ini diharapkan ketika para tahanan ini sudah keluar, sudah punya bekal. Sudah punya kebisaan, bisa diterabkan diluar, paling tidak ketika diluar di dipraktikkan ketika mereka sudah kembali menjadi masyarakat," tandas Viona. 


Sementara itu salah satu warga binaan Nur Laili (31) yang harus menjalani hukuman lima tahun dari kasus narkoba, dia mengaku selama bulan Ramadhan merasa tenang, dan adem. Karena setiap hari selalu mengikuti kegiatan pembinaan rokhani di Rutan Porong ini. 


"Meski saya ini sebagai warga binaan kekita sedang menjalani tadarus, dan kajian hadis seperti ini. Rasanya seperti di kampung sendiri karena pelaksanaan di luar kamar blok," kata Nur Laili. 


Hal yang sama disampaikan oleh Khusnul (26) mengaku ketika disaat menjalani khataman Qur'an meski di dalam Rutan namun merasakan nuansa di luar Rutan. 


"Setiap tahun ketika bulan Ramadhan saya selalu aktif mengikuti kegiatan pembinaan rokhani di Rutan ini. Dengan mengikuti kegiatan tersebut seolah-olah sudah kembali di kampung," tandas Khusnul.(kur)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال