Sidoarjo – Hari ke tiga mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah yang masih terendam banjir, sejumlah murid di SMP Negeri 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng, Sidoarjo, Jawa Timur mengalami gatal-gatal di kaki. Para siswa sebelumnya mengikuti pelajaran secara daring, karena kondisi sekolah selama dua pekan direndam banjir setinggi 40 Centimeter.
Para siswa terpaksa melewati genangan air setinggi 20 sentimeter dengan kaki telanjang karena tidak memiliki sepatu bot. Sebagian besar hanya mengenakan sandal jepit saat berangkat ke sekolah. Kondisi ini menyebabkan mereka terserang penyakit kulit, dengan gejala bintik merah, gatal-gatal, dan luka iritasi di sela-sela jari kaki.
"Gatal-gatal karena banjir pak, karena tidak punya sepatu bot" ujar salah satu murid, Arafif.
Wakil Kepala SDN Kedungbanteng, Zainul Abidin mengatakan, para siswa ini sebelumnya mengikuti kegiatan belajar melalui daring. Namun sejak Senin (3/2/2025) para siswa sudah mulai masuk sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka di kelas.
"Alhamdulillah anak-anak bisa masuk kembali, karena air sudah surut. Karena Januari kemarin genangan air yang ada di depan sekolah mencapai 40 Centimeter, dan sekarang sudah surut Kalau di halaman sekolah sekitar 5 Centimeter," ujarnya.
Pihak sekolah juga membenarkan jika sejumlah murid mengalami gangguan kulit akibat kondisi banjir. Namun, mereka telah berupaya memberikan pengobatan dengan mendatangkan petugas Puskesmas untuk memeriksa kondisi kesehatan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas untuk memberikan penanganan. Kami berharap ada bantuan sepatu bot agar murid bisa lebih aman saat berangkat dan pulang sekolah," ujar Zainul Abidin, Wakil Kepala SDN Kedungbanteng.
Sebelumnya, selama dua pekan, kegiatan belajar mengajar di sekolah ini dilakukan secara daring akibat akses yang terendam banjir hingga 40 Centimeter. Namun, karena genangan mulai surut, sekolah memutuskan untuk kembali menggelar tatap muka.