Sidoarjo, (Lampukuning.com) - Di Sidoarjo, kupang biasanya disajikan dalam makanan berkuah bernama kupang lontong. Namun, Yuliani warga Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin membuat terobosan dengan mengolah kupang untuk dijadikan toping peyek dan rengginang.
Yuliani menceritakan, usahaya tersebut telah dimulai tahun 2017. Awalnya, ia sedikit terusik karena sejatinya makanan khas Sidoarjo itu bukan udang dan bandeng melainkan kupang, sejenis kerang kecil atau biasa disebut kerang putih yang didapat dari perairan Sidoarjo. “Kalau udang dan bandeng di mana-mana ada, namun kalau kupang hanya ada di Sidoarjo. Nelayannya hanya di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi,” tuturnya, Kamis (20/7/2023).
Ia lalu berinisiatif agar kupang bisa dinikmati dengan bentuk makanan yang berbeda dan tahan lama. Ia kemudian menjatuhkan pilihan menjadikan kupang sebagai toping peyek dan rengginang sebagai camilan. Baginya, membuat adonan peyek kupang berbeda dengan adonan peyek lainnya. Menurutnya, campuran air dalam adonan harus pas sehingga bisa menghasilkan peyek kupang yang kriuk.
Hal pertama yang ia lakukan adalah memastikan bahwa kupang benar-benar bersih dengan cara dicuci. Selanjutnya kupang disangrai untuk mengurangi kadar air dan bau amisnya. “Setelah dimasukkan dalam adonan, kupang harus segera digoreng, bila tidak kadar airnya akan keluar, mengurangi gurihnya peyek,” terangnya.
Saat Lampukuning.com mencicipinya, peyek buatan Yuliani ini benar benar gurih. Ketebalan peyeknya pas dan rasa kupangnya sangat terasa. Begitu juga dengan rengginang, sangat pantas dijadikan makanan ‘signature’ Sidoarjo.
Yuliani menjual peyek dan rengginang kupangnya seharga Rp 15 rupiah per kemasan plastik, untuk rengginang siap goreng seberat 1 kg dalam kemasan besek ia banderol Rp 80 ribu.
Untuk pemasaran, Yuliani memanfaatkan sosial media. “Banyak juga yang menjadi reseller,”ucap Yuliani. Ia mengaku, saat ini permintaan peyek dan rengginang kupang terus mengalami peningkatan. “Saat sini saya sedang mempersiapkan kemasan yang lebih menarik agar pasarnya semakin terbuka,” imbuh Yuliani.
Salah satu pelanggan, Aini Arifin, warga Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan mengatakan, ia sangat menyukai peyek kupang karena rasanya yang khas. “Sangat gurih, empuknya pas dan kupangnya sangat terasa, berbeda dengan peyek yang lain,” ucapnya. (LK-7)