Setelah Dirawat di RSUD Sidoarjo, Juragan Rosokan Akhirnya Meninggal, Ada Empat Luka Tembak di Tubunya.

Suasana RSUD Sidoarjo


Sidoarjo (Lampukuning.com) - Setelah menjalani perawatan medis selama dua hari, di RSUD Sidoarjo, Sabar, juragan rosokan warga Tenggulunan Candi, yang ditembak orang tak dikenal akhirnya meninggal dunia.


Informasi dari RSUD Sidoarjo, meninggalnya juragan rosokan yang menjadi korban penembakan sekitar pukul 22.10 WIB. Jenazah setelah dilakukan disucikan langsung dibawa pulang ke rumah duka Desa Wates Tani Kecamatan Guling Pasuruan. 


Wadir Pelayanan RSUD Sidoarjo dr Wasis Nuripso mengatakan bahwa pasien yang bernama Sabar (37) tiba di RSUD Sidoarjo hari Senin (27/6) sekitar pukul 20.10 WIB. 


"Pasien yang bernama Sabar, setelah dirawat selama dua hari tidak tertolong, pasien meninggal dunia sekitar pukul 22.10 WIB," kata Wasis di RSUD Sidoarjo, Kamis (30/6/2022). 


Wasis menjelaskan, di tubuh pasien terdapat ada empat luka tembak diantaranya di lengan tangan kiri, dibagian dada, serta di bagain leher. Pihak RSUD memberikan penanganan dengan memberi bantuan alat pernafasan. 


"Setelah dilakukan otopsi ulang, ditemukan luka di dada dan ada lubang lagi di leher. Ada 4 lubang di tubuh pasien, tapi sepertinya 2 diantaranya karena pelurunya tembus," jelas Wasis. 


Menurut dokter yang menangani, kondisi pasien saat itu tak sadarkan diri dan mengalami sering gagal nafas. Oleh sebab itu pertolongan pertama kali saat itu adalah melakukan bantuan nafas. Ada luka di paru dan di leher yang mengakibatkan pasien gagal nafas.


"Hal ini terjadi karena lentingan dari proyektil sempat mengenai beberapa organ," terang Wasis. 


Wasis menambahkan, pihak RSUD Sidoarjo berrncana untuk merujuk pasien tersebut, Namun karena kondisi pasien tidak stabil. maka akan berbahaya jika dimobilisasi


"Kami berusaha untuk menstabilkan kondisi pasien di ICU, namun ternyata upaya tersebut gagal. Sebenarnya kami berhasil 1 proyektil di tubuh pasien, dan kami bermaksud melakukan CT scan untuk langkah selanjutnya. Karena ketidak stabilkan kondisi pasien membuat dokter menunda tindakan lebih lanjut," tandas Wasis.(kur)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال