Ratusan PKL Bakar Ban dan Blokir Jalan di Sidoarjo Tolak Penggusuran

Para demonstran bakar ban dan blokir jalan

Sidoarjo – Aksi demonstrasi ratusan pedagang kaki lima (PKL) makanan memanas di kawasan Pepelegi, Waru, Sidoarjo, Senin (14/5/2025). Mereka menolak rencana penggusuran oleh pemerintah setempat dengan membakar ban bekas dan memblokir Jalan Raya Pepelegi, yang merupakan jalur utama penghubung Sidoarjo–Surabaya.


Aksi berlangsung sejak pagi dan mengakibatkan arus lalu lintas di sekitar lokasi lumpuh total selama beberapa jam. Asap hitam pekat dari ban yang dibakar menyelimuti jalan, membuat situasi semakin tegang.


Kericuhan sempat terjadi saat aparat gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri bersiap melakukan penertiban paksa terhadap lapak-lapak yang berada di bahu jalan. Massa yang mayoritas adalah pedagang perempuan, menolak dengan tegas dan berteriak meminta kejelasan dari pemerintah.


“Kami sudah puluhan tahun di sini, kenapa tiba-tiba mau digusur tanpa solusi?” teriak salah satu pedagang dalam aksi.


Ketegangan baru mereda saat Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, datang langsung ke lokasi untuk meredam situasi. Di hadapan para demonstran, ia menegaskan bahwa tidak akan ada penggusuran paksa. Satpol PP akan tetap melakukan penertiban, namun relokasi akan disiapkan di lokasi yang lebih layak—yakni di halaman sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pepelegi.


“Kami tidak ingin terjadi kekerasan. PKL akan direlokasi secara bertahap, dan telah kami siapkan tempat yang lebih baik,” tegas Mimik.

 

Setelah dilakukan dialog terbuka, aksi demonstrasi pun berakhir damai. Para PKL sepakat membongkar lapak mereka secara mandiri dalam waktu yang telah disepakati bersama, sambil menunggu proses relokasi resmi dari pemerintah daerah.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال