![]() |
Puluhan warga binaan Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya, mengikuti pelatihan cara pembuatan eco enzim |
Sidoarjo, - Puluhan warga binaan Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya, mengikuti pelatihan cara pembuatan eco enzim oleh Lions International Distrik 307 B 2. Pelatihan tersebut dilakukan Porong Sidoarjo, Kamis (6/6/2024).
Pelatihan pengelolaan limbah sampah organik menjadi Eco Enzyme atau lebih dikenal dengan enzim sampah merupakan cairan serba guna tanpa bahan kimia hasil dari fermentasi dari sampah organik.
Lions International sendiri merupakan organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan. Project Officer Lions, Vanessa Sutanto dan Fitri Rachmawati menuturkan, pelatihan ini merupakan sosialisasi pentingnya menjaga lingkungan serta menumbuhkan kemandirian kepada warga binaan.
"Eco Enzim ini bahannya dari limbah rumah tangga atau sampah organik seperti kulit buah dan sisa sayuran, sehingga bisa berdampak baik untuk lingkungan karena bisa mereduksi sampah yang terbuang," kata Vanessa di Rutan Perempuan di Porong, Kamis (6/6/2024).
Vanessa menjelaskan, pembuatan eco enzim sangat mudah yang penting bahan bakunya tidak boleh membusuk karena mempengaruhi hasil.
"Satu liter tetes tebu, tiga kilogram kulit buah atau sayur dicampur dengan sepuluh liter air lalu dimasukkan ke dalam galon dan diberi celah udara sedikit," jelas Vanessa.
Sekitar tiga bulan atau seratus hari, eco enzim siap dipanen dan disaring sebelum digunakan. "Hasilnya bisa untuk perawatan wajah, sikat gigi, campuran sabun mandi, bisa juga untuk menyembuhkan luka luar, pepuk dan banyak lagi manfaatnya.
" Yang jelas manfaat dari eco enzim banyak sekali, namun eco enzim tidak diperkenankan untuk dikonsumsi," terang Vanessa.
Ia menambahkan, pembuatan eco enzim bisa untuk menyelamatkan lingkungan karena selain bisa mengurangi sampah bisa juga mengurangi penggunaan baha-bahan kimia.
"Jadi pembuatan eco enzim ini dari lingkungan untuk lingkungan juga," imbuh fitri.
Sementara itu Kepala Rutan Kelas IIA Surabaya, Amiek Dyah Ambarwati mengatakan, pelatihan pembuatan eco enzim ini sangat bermanfaat. "Ini sangat membantu kemandirian warga binaan kami," katanya.
Amiek mengatakan, dalam sehari, limbah sayur yang dihasilkan Rutan Perempuan berkisar 10 kilogram yang sebelumnya dibuang begitu saja. "Setelah pelatihan ini, kami akan mempraktikannya sehingga bisa mengurangi volume sampah yang terbuang," tandas Amiek.(*)